Mencukupkan Muhammadiyah Sebagai Tempat Berlabuh
Ditengah-tengah hiruk pikuk kompleksnya persoalan keumatan hari ini sangat dibutuhkan peran wadah atau lembaga dalam mencukupkan kebutuhan rohani dan spiritualitas dalam menjalani kehidupan. Begitu maraknya video-video kajian, yang menawarkan kenyamanan dalam eksistensi diri di tengah keringnya ruhani dan kerisauan yang dihadapi hampir setiap insan terus menggelayut dalam hati.
Di sinilah letak pentingnya peran sentral yaitu hati sebagai driver diri, langkah untuk mencukupkan lembaga ideal untuk menampung kebutuhan ruhani dalam mujahadah diri. Untuk pentingan diri dan lingkungan atau kepentingan keumatan. Maka Muhammadiyah sangat tepat menawarkan jaminan rasa, sebagai wadah dalam menampung pentingan diri dan keumatan.
Muhammadiyah secara real berani menjamin kehidupan yang tidak sekedar nyaman dan bahagia di dunia tetapi sampai kepada tempat akhir sejatinya hidup, yaitu kampung akherat. Maka dari sini, sangat dibutuhkan kemantapan hati dalam berlabuh. Keberadaan Muhammadiyah yang tidak sekedar organisasi namun lebih dari itu yaitu satu pergerakan yang mengarah kepada kepentingan privasi maupun keumatan. Hingga sampai pada perjalanan melampaui abad kedua, menjadikan semakin kuatnya daya tawar Organisasi ini kepada masyarakat luas. Apalagi pada tahun ini, bulan November 2022 akan dihelat Muktamar ke-48 di Surakarta.
Dengan perjalanannya menggambarkan kalau Organisasi pergerakan ini makin kuat (tsiqah) tertancap misi dan visinya membumi. Jamaahnya pun makin solid dalam menggerakkan roda organisasi ini. Terwujudnya masyarakat muslim yang sebenar-benarnya adalah visi jauh ke depan, apalagi konteksnya adalah persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia hari ini. Ujung dari pergerakan ini adalah menjadikan umatnya berada dalam bahtera untuk mengayunkan secara bersama, agar Umat Islam dapat diantarkan ke pintu gerbang surga jannatun na’im dengan keridhoan Allah yang Rahman dan Rahim.
Seakan Muhammadiyah hendak memantapkan agar seluruh jamaahnya tanpa ragu berada dalam wadah pergerakan ini, sehingga mantap tanpa ragu dalam menggerakkan seluruh program kegiatan sebagai Amal Usaha dan akan sebagai saksi dalam mengarungi kehidupan hari ini dan kehidupan yang abadi. Sehingga tidak ada waktu panjang dalam mengarungi bahtera kehidupan ini tanpa ada pengabdian dengan berkhidmat dan mencukupkan Muhammadiyah sebagai tempat berlabuh. Dengan iringan doa, semoga Allah meridhoi seluruh amal gerak dalam wadah dan pergerakan di persyarikatan ini. AMin