ARTIKELBerita Terbaru

AKHLAK PEMIMPIN MUHAMMADIYAH

Loading

Pepatah Yunani kuno mengatakan, “Proses pembusukan ikan mati berasal dari kepala, lalu menjalar ke seluruh tubuhnya”.

Kepala ikan adalah pemimpin dan tubuhnya adalah mereka yang dipimpin, satu sama lain memiliki keterkaitan dalam proses sosial yang timbal balik.

Pemimpin mempunyai pengaruh besar bagi yang dipimpinnya. Sehingga setiap penyalah gunaan kepemimpinan akan berakibat besar terhadap ummat yang dipimpinnya, tentu saja itu pengaruh yang buruk.

Bila hal itu terjadi, akankah warga yang dipimpin itu berdiam diri ? Tentu saja tidak.

Oleh karena itu, sebagai pemimpin saudara – saudara yang baru saja dikukuhkan tadi, kalian punya tanggung jawab besar dihadapan manusia juga dihadapan Allah SWT.

Sabda nabi SAW : 
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ. فَالإمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban.  Seorang imam adalah pemimpin dan imam akan dimintai pertanggungjawaban.  Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan laki-laki akan dimintai pertanggungjawaban.  Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan wanita pun akan dimintai pertanggungjawaban.  Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan budak tersebut juga akan dimintai pertanggungjawaban. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban”.

Pertanggung jawaban itu bersifat di dunia dan di akhirat, baik formal, fungsional juga moral.

Oleh karenanya, jangan hanya bangga karena namanya terpampang mentereng dijajaran kepemimpinan, tapi hendaknya harus diimbangi pula dengan melaksanakan tugas-tugas yang telah di sanggupinya, sebagaimana tadi saudara menyatakan “bersedia” ketika ditanya.

Jangan sampai menyia-nyiakan amanat apalagi mengkhianati ketika jadi pemimpin.

Sabda Rasulullah yang artinya : “Tidak seorangpun yang diamanati Allah memimpin ummatnya kemudian dia mati dalam keadaan masih menipu yang dipimpinnya melainkan Allah pasti mengharamkan surga baginya”. HR. Bukhori Muslim.

Maka Islam mengajarkan, sebaik – baik pemimpin adalah yang Arif, bijaksana, mau menerima masukan, dapat dijadikan teladan dalam pemikiran maupun perilakunya, tanpa terkesan bodoh dan tidak cerdas.

Bukan yang mengabdi pada ambisi pribadi, gemar kedudukan tinggi, memaksakan kehendak, emosional yang berpotensi meluasnya permusuhan dan sifat2 tercela lainnya.

Siapakah pemimpin Muhammadiyah ?

Prof. Dr. A. Syafi’i Ma’arif pernah mengingatkan bahwa pemimpin di Muhammadiyah haruslah orang -orang yang mengerti (dan mau mempelajari) agama serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari . Karena Muhammadiyah itu organisasi keagamaan.

Sementara pak AR. Fahruddin mensyaratkan agar pimpinan Muhammadiyah haruslah orang yang berakhlak mulia dan Islami (karena Muhammadiyah itu organisasi Islam) .

Secara garis besar Muhammadiyah mensyaratkan, mestinya yang harus jadi pimpinan di Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

1. Anggota Muhammadiyah yang secara istiqomah melaksanakan perintah agama dan meninggalkan larangan – larangan agama secara ikhlas karena Allah, tanpa motif lainnya.

2. Pantas menjadi panutan dan teladan dalam hal ibadah (shalatnya berjama’ah), gemar dengan amalan-amalan sunnah lainnya (membiasakan qiyamullail, baca alqur an), rumah tangganya baik tidak sering cek-cok, perilaku keseharian di masyarakat dan sebagai warga negara juga baik (mentaati peraturan, norma dan etika) dimasyarakat.

3. Mempunyai waktu yg cukup untuk menekuni gerak perjuangan Muhammadiyah, bukan yg mempunyai waktu dan tampil kalau mau ada musyda, muswil atau mau muktamar serta waktu ada pemilihan untuk pimpinan saja.

4. Mencintai ilmu dengan gemar mengikuti dan menyelenggarakan serta menggerakkan jama’ah dalam hal tholabul Ilmi.

Pepatah arab mengatakan :

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok”.

Oleh karenanya “Siapkanlah diri kalian untuk menghadapi hari esuk yg tentunya lebih berat lagi tantangannya. Siap iman, siap ilmu dan siapkan dedikasi dalam pergerakan Muhammadiyah menuju baldatun thoyyibatun wa rabbun Ghafur”.

Nasrun minallahi wa fathun qarib, wa bassyiris shabirin.

Disampaikan sebagai pesan saat pengukuhan PDPM & PDNA Jepara tanggal 14 Januari 2024 di pendopo kabupaten Jepara.
Oleh : H. Rohmad, SE

Total Page Visits: 2056 - Today Page Visits: 3
PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com