Berita Terbaru

“Bukti Iman itu amal” Berkorelasi Muhammadiyah unggul sebab Man of Action

Loading

Akhmad Faozan*)

JEPARA (JEPARAMU.OR.ID) Teringat ketika KH. Ahmad Dahlan setelah mendapatkan ilmu dari para gurunya, lalu berangkat haji dan ngangsu kaweruh bersama guru-gurunya selama 5 tahun di Mekah, terasa masih ada kegundahan dalam hatinya, karena kajian bersama para santrinya QS Al Ashri yang kemudian menjadi theologi ideologis dan menjadi aksi beliau setelah mendalami dan mengkaji bersama santri beliau yakni surat Al Ma’un. Inilah yang menjadikan beliau tersematkan man of action. kemantapan keyakinan dalam QS Al Ashri Ini pula yang menjadikan basis ideologi gerakan Muhammadiyah.

Disaat dominasi misionaris dan zending kolonialis saat itu dengan rumah sakit dan sekolah yang dimiliki oleh Kolonialis Hindia Belanda, yang menjadikan impian Kyai Syuja agar Muhammadiyah memiliki Rumah Sakit dan Kyai Ibrahim yang mengurusi pendidikan saat itu, ditertawakan oleh masyarakat sekitar dianggap sebagai impian dan angan-angan kosong, tangeh lamun. Tetapi apa yang kemudian terjadi?, Sekarang yang menjadi RS PKU Muhammadiyah Yogya dan sekolah-sekolah yang berkembang di Yogya adalah impian yang menjadi kenyataan para founding fathers Muhammadiyah.

Sebagaimana kalau sudah meyakini bahwa Muhammadiyah hendak memajukan para penggeraknya yang tertuang pada tujuan Muhammadiyah awal berdirinya dan Muhammadiyah dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah hendak menghantarkan jamaah sampai ke pintu gerbang jannah dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan dalam tanfidz, masih belum yakinkah seseorang yang mendapatkan amanah persyarikatan ini?.

Sedemikian jelas upaya-upaya implementatif dalam Risalah Islam berkemajuan, bagaimana konsep dasarnya, bagaimana kaedah gerakan berkemajuan praktisnya, pengkhidmatan kepada internal persyarikatan dan kepada umat serta masyarakat. Sehingga ada pesan mengikat kepada pemangku amanah pimpinan struktur dan AUM. sebagaimana tertuang di dalam muqaddimah buku Risalah Islam berkemajuan.

“Semua lembaga di dalam Persyarikatan Muhammadiyah berkewajiban untuk mengaktualisasikan konsep dasar Islam Berkemajuan dalam semua gerak dan langkahnya sebagai perkhidmatan kepada umat Islam, bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia. Tanggung jawab tersebut merupakan konsekuensi bagi setiap warga Muhammadiyah yang secara sadar dan sukarela memilih Muhammadiyah yang berkepribadian dakwah dan tajdid ini sebagai wadah untuk beramal dan berkhidmat untuk mencapai ridla Allah SWT. Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah mengembangkan kerja sama dengan semua kalangan atas prinsip kebaikan dan ketaqwaan.”.

Dalam artian bahwa bila seseorang yang telah mendapatkan beslet (SK) pengangkatan menjadi apapun di Muhammadiyah, ada amanah tersandang dalam dirinya untuk mengelola AUM, apakah menjadi kepala sekolah, guru di sekolah atau pegawai di lembaga Muhammadiyah. Sudah seharusnya landasan keyakinan oleh pengemban amanah itu dilaksanakan dengan aksi nyata, bukan leda lede, lemot bahkan mohon maaf mau menerima honornya pekerjaannya sak mlaku-mlakune . Sehingga dari sini, perlu dimantapkan ulang keyakinan para pemangku amanah, bekerja di AUM dengan maksimal dan totalitas terlebih dahulu, maka akan teriring dengan meningkatnya kesejahteraan. Dan Kesejahteraan di dalam Muhammadiyah bukan hanya diukur dengan materi atau amwal yang diterima, tetapi berkecukupan dan disertai nilai-nilai keberkahan karena ada landasan ridho dan ikhlas atas tugas-tugas kerisalahan ini.

Inilah amalan nyata (aksi nyata) yang menuju keabadian bukan hanya berorientasi pada kesempatan hidup di dunia saja. Namun kehidupan abadi sampai kelak di kemudian hari yaitu kampung akherat. Wallahu a’lam bisshowab,


Penulis adalah Koordinator bidang Ismuba Majlis Dikdasmen & PNF PDM Jepara

Total Page Visits: 268 - Today Page Visits: 1
PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com